Pada sebagian kacer yang alami tingkat stres pada bulu, akibat pemberian extra fooding yang jor-joran, dengan maksud menambah performa burung. Namun apa daya, sesaat memanglah burung jadi tambah fight, namun dampak lain beresiko pada bulu burung yang makin kusam serta pada waktu semestinya burung memasuki ganti bulu, nyatanya sang burung kacertidak bertukar bulu, apalagi performa burung lalu makin alami penurunan. Terkadang burung kacer lalu lantas agak malas bunyi.
Apalagi terkadang timbul tingkah laku aneh layaknya mematuk bulu ekor dan sebagainya.
Dalam situasi layaknya ini, si pemilik burung umumnya coba beragam jenis obat-obatan perontok bulu, awalannya sebagian helai burung tampak layaknya akan rontok, namun tetap harus burung tidak ingin rontok bulu, serta bertukar dengan bulu baru. Alhasil, si pemilik lalu punya niat jual burung nya dengan harga obral. Sayang kan, jika kalau itu yaitu burung bagus, atau burung prestasi.
Sebagian orang rekan, dulu alami perihal sejenis ini, serta ada yang sukses serta banyak juga yang gagal serta berakhir terjualnya si burung ke orang lain. Namun, apa yang berlangsung, demikian geser tangan ke orang lain, nyatanya si burung akan rontok bulu, serta kembali jadi burung yang bagus serta berprestasi. Perihal ini pasti jadi penyesalan untuk si pemilik burung pertamanya.
Lantas bagaimana ?
Ini ada pengalaman seorang rekan, barangkali sukses, barangkali juga tidak, namun dapat dicoba, kan ?
Burung kacer seorang rekan, dulu alami tidak ingin bertukar bulu sepanjang nyaris 2 tahun. Dibagian leher serta dada, sampai botak tidak ingin tumbuh bulu.
Menurut dia, akibat pemberian ulat hongkong serta ulat kandang yang terlalu berlebih. Awal pemberian ulat hongkong serta ulat kandang, burung amat fight, serta senantiasa memperoleh hasil yang memuaskan di tiap-tiap even lomba burung, namun tahun paling akhir, burung tidak kerja optimal, barangkali akibat situasi bulu yang kronis, hingga burung di even lomba, cuma berbunyi sekedarnya, serta pulang tanpa hasil apa-apa.
Sesudah coba sebagian resep dari orang, serta nyatanya tidak sukses juga. Usaha paling akhir, selanjutnya coba dengan langkah ganti pakan burungnya, yang semula bermerek bagus, jadi pakan ala kadarnya, yakni berikan BR ( sejenis pakan ayam ). Serta sangkar burung dikerodong dengan kain agak gelap, serta menggantungnya di ruangan yang beratap seng. Dengan tidak berikan extra fooding apa pun pada si burung, cuma berikan sesuatu bak kecil dalam sangkar dan pakan BR . Burung lalu dilewatkan tanpa dirawat apa-apa, serta sangkat janganlah dibersihkan. Agak kejam ya !.
Burung sekali-sekali dilihat, apa makanannya tetap ada atau tidak. Perihal ini mengonsumsi waktu sepanjangatau 2 bln.. Pada satu pagi, rekan saya mengintip burungnya dari bawah kerodong, nyatanya bulu-bulu sang burung telah rontok keseluruhan, serta setumpuk bulu burung amat banyak di lantai sangkar. Nyatanya si burung, selanjutnya bertukar bulu juga, yang pastinya perihal ini bikin suka rekan saya.
Sebulan lantas, si burung kacer lalu sudah mempunyai bulu baru, tampak cerah serta mengkilat, serta pastinya siap dirawat kembali, layaknya awal mulanya. Sesudah itu perawatan lalu, kembali atur pola makanan yang baik, memandikan dalam keramba, extra fooding yang normal. Jangkrik 2 pagi serta 2 sore, dan kroto bersih secukupnya tiap-tiap hari.